Cakrawala #3 Kamilah Shaliha


Acara ini merupakan talkshow yang diselenggarakan oleh kamil shaliha (bagian kemuslimahannya pascasarjana kamil ITB), yang bertema Al Ummu Madrasatul Ula. 

Sebenernya, aku ga kepoin ini acara apa, bahkan temanya pun baru aku liat setelah masuk ke gedung GSG Salman. Baru deh ngeuh, kalo ini talkshow parenting :’). Karena aku itu tipe orang yang menyukai kajian yang isinya perempuan semua, asik aja buat datengnya, entah kenapa. Rasanya berada di lautan manusia yang punya visi besar yang sama, yaitu membangun peradaban. Rasanya seneng aja ngeliat seorang perempuan berproses, karena dari sanalah ladang pembelajaran yang begitu banyak. Rasanya, melihat diri sendiri dan merasa bahwa memang hidup itu perjalanan. Ada jejak yang dapat dilihat, dapat dipetik hikmahnya, dalam setiap perjalanannya.

GSG Salman penuh banget, celah buat duduk dikit banget. Dan setelah melihat ke semua penjuru, ternyata disana ada teteh-teteh yang membawa bayi. MasyaAllah, luar biasa memang ya tetehnya, mengasuh anak sambil mencari ladang ilmu. Dan Alhamdulillah, di sepanjang acara, dedek bayinya gaada yang rewel hehe

Temanya Al Ummu Madrasatul Ula, ibu adalah sekolah utama, iza a'dadtaha a'dadta sya'ban thayyibal a'raq, bila engkau mempersiapkannya, engkau telah mempersiapkan generasi terbaik. Ya, seperti itulah. Kadang, ngerasa kalau ini bukanlah waktu yang tepat untuk mencari ilmu tentang masa depan, tepatnya parenting yang mana kehidupan setelah menikah. Menikah saja belum. Tapi terkadang juga berpikir, kalo gaada salahnya untuk menimba ilmu yang bermanfaat. Kan di masa depan juga pasti akan berkeluarga. Dan memang, tidak ada yang tahu waktu pastinya kapan. Yang pasti, semuanya telah ditetapkan oleh Allah, skenario terbaik untuk hamba-Nya.

Jadi, untuk mendapatkan ilmu dan mencoba meraba masa depan sambil memperbaiki akhlak, tidak apa bukan? Bukan, bukan mau cepat-cepat menikah. Bukan juga biar dapet jodoh, dilirik cepet. Tapi, hanya sekedar ingin tau dan ingin melakukan hal yang terbaik nantinya. Semakin mental siap, semakin bagus bukan? Karena tidak ada yang tau, waktu tepatnya itu kapan. Ya kan?

Share ilmu dimulai dari tantangan zaman sekarang, yang mana pasti semuanya pake benda ini. Gadget. Ya, benda yang sangat memberikan positif, jika memang diperuntukkan hal-hal yang positif. Dan apabila sebaliknya, ya bisa juga hehe.
Nah, jadi menurut statistik data global tahun 2018, Indonesia merupakan pengguna gadget tertinggi dari penggunaan rata-rata dunia sekalipun. Hebar bukan Indonesia?

Eh tapi tunggu dulu, si gadget ini juga banyak dampaknya jika dipakai terlalu berlebihan, apalagi jika untuk anak kecil. Gadget memberikan dampak ke kesehatan mental, misalnya gampang marah, depresi, anak jadi kurang motivasi. Terus jadi mudah gelisah, perilaku buruk dan kebergantungan. Selain itu, kualitas anak tidak sebagus jika berinteraksi langsung, misalnya interaksi dengan benda-benda sekitar seperti memperhatikan meja, kursi secara langsung. Hal tersebut lebih baik daripada membuat anak belajar sesuatu lewat gadget. 

Bahasa itu sangat penting bagi manusia. Ada penelitian bayi yg lahir kemudian tidak diajarkan bahasa, tidak juga emosi. Tapi, baru mencapai bulan ke-4, bayi bayi tersebut setengahnya sudah wafat. Jadi, penelitian ini tidak dilanjutkan. Hal tersebut menunjukkan bahwa attachment itu sangat diperlukan.

Lalu, selanjutnya adalah music. Ada dampak negative dari music yang tidak disadari. Salah satu contoh taylor swift, yang di dalamnya ada lagu yang mengandung unsur LGBT. As you can want who you want, boys and boys and girls and girls. Apalagi kan pada hakikatnya, anak itu mudah menangkap dan meniru apa yang terlihat. Jika orangtuanya mencontohkan hal tersebut, maka akan ditiru dengan mudah oleh anak.

Film dilan, yg katanya tokohnya inspiratif, tapi filmnya sangat tidak baik. Menjadikan hal yang tidak biasa menjadi biasa. Tapi yg ikut pembinaan pekanan pun, dengan bangganya menyebutkan bahwa telat menonton hal tsbt. Novel bumi manusia itu sangat baik, tapi ternyata di filmkan banyak adegan yg tidak senonoh tapi lulus sensor.

Stunting? Makanan yang tidak bergizi sehingga menghambat otak (makanan yg berwarna,dll). Menurut survei, aktor ekonomi terbatas hanya 28%. 40% itu dari kalangan menengah ke atas, hal ini disebabkan karena orang tua malas untuk menyediakan, malas belajar, pola asuh yg tidak maksimal, sehingga gizi ala kadarnya saja.

Makanan yang baik itu harus dijadikan pola pada diri sendiri dulu. Contohnya, makan sayur itu dibiasakan dari orang tuanya. Dan jangan mengenalkan makanan yang tidak baik kepada anak. Karena jika sudah menjadi habit, maka anak juga tidak akan mau. Yuk makan sayur, teman-teman.
Lalu, yang tidak kalah pentingnya yaitu tentang pendidikan. Dimana, ide pembelajaran, tau istilah stay at home dad?

Ada juga Age midclassification, yang di Indonesia sendiri jangka waktuny yaitu 12 tahun. Lulus SD, lalu SMP, dilanjut SMA. Di islam, kategori anak itu baligh dan belum baligh. Seorang wanita yg sudah haid, maka sudah baligh, dan kehidupan dia sbg manusia maka sudah menjadi tanggungannya sendiri. Pada zaman Rasulullah, di umur 15 tahun, Fatimah melaksanakan pernikahan terbaik. Dan Fatimah merupakan orang yang dijamin masuk surga. Yang mana, di Indonesia sendiri jika menikah di umur 15 tahun, maka masuk kategori pernikahan di bawah umur. Umur 17 tahun masih disebut anak anak. Di zaman Rasulullah, umur 17 tahun sudah memimpin perang. Anak yg sudah masuk usia baligh maka harus sudah disebut Akil dan mampu menanggung beban.

Sebagaimana kita ketahui, kita telah memasuki akhir zaman. Pertanyaannya, mampukah generasi penerus kita menjadi orang orang yang tetap beriman? Banyak orang tua stress karena mengejar prioritas dunia. Jika kita paham prioritas apa yg harus diprioritaskan, yaitu bagaimana agar anak kita tidak masuk neraka.
 
Ada point penting yang harus dilakukan agar terwujud

1. Ikhlas (QS Luqman : 13-15)


(13) Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya, "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar. (14) Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. (15) Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan
 
Apa pentingnya ikhlas? Agar mereka nanti tumbuh besar bukan untuk mencari ridho manusia, tapi ridho Allah. Berapa banyak orang yg stress karena manusia?

Ikhlas bahwa tiada yg disembah selain Allah. Dan itu bermula dari kita, sbg pendidik. Jadi, jangan pusing dengan pikiran pikiran orang lain.

2. Ihsan (QS Luqman:16)
 
(16) (Luqman berkata): "Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui.
Kita merasakan keberadaan Allah. Kita percaya Allah menyaksikan perbuatan kita. Perbuatan sebesar biji djaroh pun akan di pertanggung jawabkan. Di zaman dulu ketika kuliah jadi ketua, menteri,korwat. Tapi skrg menjadi orang yang ngurusin bawang, popok, dll. Selingan, teh Karin bercerita, jika suaminya selalu bilang bahwa mengurus anak itu, “Itu bukan tugas kenegaraan Umi tapi tugas peradaban.”

Ketika ingin optimal, bukan amanahnya yg dikurangi tapi perjuangannya ditambahkan. Rintihan kecil pun ketika melafalkan laa ilahaillallah, Allah tahu. Output dari Ihsan, akan menjadi yg terbaik. Ketika menjadi mahasiswa, maka akan menjadi mahasiswa terbaik, ketika jadi apoteker, maka akan menjadi apoteker terbaik. Maka ketika kita ihsan, bukan hanya sekedar Allah. Tapi menjadi yg terbaik. Karena ketika bertarget sesuatu dan tercapai, maka akan ada target target lainnya yg Allah berikan. Maka kita sebagai hamba Allah yang ingin menjadi terbaik, akan melakukan hal yang terbaik pula. Agar menjadi yg lebih dan paling baik di mata Allah.

3. Shalat (QS Luqman:17)


(17) Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).
Jika dirasa tulang rapuh, tidak kuat lagi menahan beban. Maka tinggalkanlah panci, buku, dll, masuk ke dalam kamar mandi lalu berwudhu dan laksanakanlah shalat. Kemudian berdoa lah disitu. Adukan semua hal kepada Allah, Maha Mendengar semua jeritan hamba-Nya. Disitulah ketenangan yang akan dicapai.

4. Amar Maruf nahi Munkar


5. Sabar

Emangnya bisa menggapai yg sebelumnya kalo engga sabar? Karena dalam prosesnya, kita diuji.

6. Tawadhu

Manusia itu mudah sombong. Bukankah setan dulu termasuk ke dalam jin yg rajin beribadah, namun semuanya gugur kalo setan sombong. Jangan sampai anak kita menjadi sombong

7. Dzikrullah dan syukur (QS Luqman:20-21)

(20) Tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukkan untuk (kepentingan)mu apa yang di langit dan apa yang di bumi dan menyempurnakan untukmu nikmat-Nya lahir dan batin. Dan di antara manusia ada yang membantah tentang (keesaan) Allah tanpa ilmu pengetahuan atau petunjuk dan tanpa Kitab yang memberi penerangan. (21) Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Ikutilah apa yang diturunkan Allah". Mereka menjawab: "(Tidak), tapi kami (hanya) mengikuti apa yang kami dapati bapak-bapak kami mengerjakannya". Dan apakah mereka (akan mengikuti bapak-bapak mereka) walaupun syaitan itu menyeru mereka ke dalam siksa api yang menyala-nyala (neraka)?

Maka senantiasalah untuk bersyukur dan berdzikir kepada Allah.

Dalam QS Al Furqon:74 ada potongan ayat Mutakina imama. Yang maknanya, diikuti oleh orang orang yg bertakwa(imam bagi orang-orang yang bertakwa), artinya kita juga harus menjadi org bertakwa.

Apakah cita cita tersebut lebay?

Tidak sama sekali. Berjuanglah untuk kedudukan kita di mata Allah yang belum jelas. Maka kedudukan dan rezeki itu yg telah tertetap tidak menggalaukan hati.

Ketika kita bercita cita tinggi, menjadi kader dakwah, ingin membuat anak kita masuk surga, menjadi yg terbaik, maka masalah kecil tidak akan menjadi masalah. Cinta, dll. Maka sibukkanlah dengan perkara perkara yg besar, maka perkara yg kecil itu ga kerasa.

Belum tentu kita akan bertemu lagi dengan anak anak kita nanti disurga. Maka berjuanglah untuk mendapatkan hal tersebut. Itulah hal hal yg harus dipikirkan.

Peran kita adalah bagaimana dengan ikhlas dan bersungguh sungguh menjalani peran sebagai muslimah, ibu dalam keluarga, sekaligus menjadi Agent and director things dalam masyarakat. Yang terbaik adalah bukan yg kerja dan menghasilkan uang banyak. Tapi bagaimana bermanfaat bagi orang lain.


How to

1. Relationship engagement


Buat ikatan hati yg kuat, jangan marah marah. Jika marah marah, didatangi ibu aja pasti anak gamau, apalagi di suruh suruh.  Tentang 'mendidik anak bagi wanita bekerja' yaitu bagaimana quality time tercipta.

2. Role model


Kita adalah teladan. 10 karakter individu muslim. Yang jarang didengar adalah karakteristik da’i. Karena ibu adalah seorang da'i bagi anak dan suaminya. Ubkuwah qobla dakwah, yaitu teladan. Bukan berarti harus sempurna, tapi mencoba untuk terbaik. Kenapa banyak yg anak gagal di pesantren? Karena ibunya yg tidak mencontohkan. Seorang anak akan berpikir kenapa harus saya, jika ibu saya tidak?

Jika ibu telah menjadi role model, maka anaknya akan melakukan tanpa disuruh.
Contohnya anak teh Karin, Yusuf dan Maryam ketika adzan berkumandang, dan mulai hafal Al Qur'an An-naba selembar, Ar-Rahman selembar, karena terbiasa melihat orangtuanya membaca dan menghafalkan, maka anak pun mengikuti.

Jika belum terbiasa dengan membaca Al Qur'an , jangan mengagetkan diri dengan langsung bertarget membaca Al Qur'an 30 juz sehari. Tapi secara bertahap, sehingga bagaimana Allah memandang taubat kita?

Senantiasa letakkan harap kepada Allah. Walaupun kita tidak sempurna, Allah akan membantu. Walaupun jatohnya kita gagal, tapi ada Allah.

Bagaimana jika punya partner tapi tidak sevisi?

Buatlah program yang simple dan mudah. Daripada tidak sama sekali.
Ummu balqis-> bengkel diri. Sembari kita berdakwah kepada suami. Caranya, jadilah sebaik baiknya istri. Cari yg paling suami suka. Kemudian doa. Doa yang digumamkan dalam waktu yg di ijabah. Akan ada masanya, dimana suami peduli tentang agama, jadi lebih semangat mengaji, semangat tahajud. Pahala disisi Allah jauh lebih besar daripada yg dibayangkan.
Anak candu sesuatu lalu mencoba dilepaskan maka anak tersebut akan uring uringan. Maka, kuncinya alihkan kepada hal lain. Misal, ajak main, renang, dll. Gadget boleh tapi takaran wajar. Misalkan pembelajaran yg kita tidak diketahui maka dicari di internet. Ada postingan tentang gadget di ig tetehnya. Mangga di cek.

QS Az zumar:10
Ketika ada ujian, jadikan ladang pahala.
QS Al Anfal : 46
Sesungguhnya Allah bersama orang orang yg sabar.
QS Ali Imron : 146
Sesungguhnya Allah mencintai orang yg sabar.

Jadikanlah sabar. Agar memperoleh pahala tanpa batas. Sehingga menjadi hamba yg dicintai Allah.


Komentar