Penasaran banget kenapa gelombang panas engga masuk ke Indonesia.
Pada bulan Maret 2019, gelombang panas melanda Malaysia tapi tidak ke
Indonesia. Padahal, Indonesia dan Malaysia itu berdekatan. Dikutip dari NOAA SciJinks,
gelombang panas merupakan periode yang tidak biasa dari cuaca panas dan diikuti
oleh kelembaban yang tinggi, yang berlangsung setidaknya dua hari atau lebih.
Pada tahun 2015, gelombang panas menerjang eropa dengan suhunya mencapai 45
derajat. Hal tersebut menjadi gelombang panas terberat bagi eropa seperti
spanyol, prancis, dll. Fenomena gelombang panas di eropa diakibakan oleh udara
panas yang mengalir dari afrika bagian utara. Udara tersebut menyebabkan suhu
tinggi menerjang benua biru.
Pada tahun 2018, gelombang panjang juga melanda Jepang. Suhu
di Jepang melebihi 40 derajat, hal tersebut menyebabkan 77 orang tewas dan
ribuan orang di rawat. Fenomena ini sering terjadi di waktu musim panas, ketika
system tekanan tinggi meliputi sebuah bagian pada lapisan atmosfir bumi.
Tekanan tinggi ini bergerak lambat dan dapat bertahan di suatu tempat selama
berhari-hari, bahkan berminggu-minggu.
Oh iya, sebelumya, suhu itu suatu besaran yang menunjukkan
derajat panas suatu benda. Sedangkan tekanan menunjukkan besarnya gaya per
satuan luas. Jadi inget fisika deh.
Nah lanjut, kenapa sih si tekanan tinggi ini berpengaruh ke
suhu? Karena tekanan itu sebanding dengan suhu. Walaupun udara kita ini tidak
terlihat, namun percayalah mereka mempunyai berat. Manusia saja, ketika
berpijak di suatu tempat, pasti menekan bumi bukan? Bumi yang berada di bawah.
Begitu juga udara, karena memiliki berat, dia akan senantiasa memberikan
dorongan atau tekanan ke bawahnya. Dan yang kita tau pula, jika udara itu juga
mengalami pergerakan.
Ibaratnya, ketika suatu wadah terus di tekan, namun
komposisi udara nya sama dengan yang tidak terlalu ditekan. Maka, wadah yang
lebih ditekan itu akan memiliki suhu yang lebih panas. Hal ini dikarenakan
udara terus bergerak dan jika tempatnya sempit maka akan mengalami gesekan satu
sama lain. Sehingga ketika tekanan tinggi, maka suhu yang dihasilkan akan
tinggi pula.
Hal ini juga berlaku untuk suhu suatu tempat berdasarkan
ketinggiannya. Dikenal dengan lapse rate, bahwa semakin tinggi suatu tempat
maka suhu yang dihasilkan semakin rendah. Kenapa? Karena tekanan udaranya.
Ketika di bawah, udara cenderung menekan bawahnya, semakin ke atas maka
tekanannya semakin berkurang. Buat kalian yang suka muncak gunung, pasti
ngerasain suhu yang teramat dingin ketika di puncak. Iya kan? Nah itu
alasannya.
Balik lagi ke gelombang panas. Si gelombang panas itu bukan
suatu fenomena yang terjadi di wilayah tropis, tapi di wilayah sub tropis atau
yang lintang nya lebih tinggi. Pada umumnya, gelombang panas memang berlangsung
pada musim panas di suatu tempat. Namun, hal ini tidak bisa disamakan untuk
semua tempat. Hal ini karena suhu yang dipertimbangkan bergantung pada
rata-rata temperature harian di suatu wilayah. Misalnya, temperature yang
dianggap normal oleh orang-orang tropis akan menjadi tidak normal jika memasuki
wilayah sub tropis atau dingin.
Fenomena gelombang panas membuat suhu di suatu wilayah tidak
berubah terhadap waktu, saat siang/malam tetaplah sama. Pada umumnya, manusia
bisa mentolelir suhu panas pada siang hari, namun dengan catatan suhu di malam
hari harus mendingin. Sehingga manusia bisa mendinginkan badannya di malam
hari. Namun, saat gelombang panas, suhu tinggi terus berlangsung tanpa mengenal
waktu sehingga manusia tidak bisa mendinginkan diri dan mengalami kematian.
Menurut meteorologist, gelombang panas ini disebabkan oleh
perilaku Jetstream. Wah, memang aneh ya jet aja bisa bikin suhu tinggi. Nah, tapi
jetstrem disini itu istilah untuk udara. Jetsream merupakan fenomena angina yang
berada di lintang tinggi yang bergerak dari barat ke timur dan mendorong
kelembaban ringan dari samudera atlantik sampai Inggris Raya. Nah, jetsream ini
terjadi karena perbedaan tekanan pada dua wilayah, jadi gap besar gitu, di
wilayah atas tekanan nya tinggi sedangkan di bawah tekanannya rendah.
Akibatnya, hembusan angina yang berkekuatan 100 km/jam. Arus ini dibawa oleh
gelombang rossby yang biasanya menghasilkan pola yang khas, tetapi paa saat
gelombang panas, pola yang muncul tidak biasa. Saat Jetstream mengarah ke
timur, jetstrem terblokir oleh gelombang rossby. Setelah itu, udara hangat
tersedot ke puncak sementara udara dingin menuju ke ‘palung’.
Gelombang panas juga bisa diperparah oleh perilaku manusia.
Seperti asap kendaraan, penggunaan AC, efek rumah kaca, dll.
Komentar
Posting Komentar