Memang benar, menjaga stamina agar terus konstan itu tidak
mudah. Banyak hal yang harus dijaga moodnya. Apalagi, dorongan terbesar
terkadang menghilang.
Dan kenapa, rencana yang disusun terkadang tidak menguatkan?
Bahkan terdengar seringkali menggoyahkan. Mudah sekali untuk goyah, padahal
penyusunannya itu lamaa sekali. Tapi untuk melalaikannya begitu mudah.
Manusia memang labil, atau ternyata aku saja yang seperti
itu?
Terkadang, atau malah seringnya ya, melabilkan diri itu
begitu menyenangkan. Entahlah, berada di suatu persimpangan itu membuat banyak
kemungkinan. Ah tidak, bukan menyenangkan, sepertinya lebih ke arah
membingungkan yang berujung pada pemikiran yang tidak-tidak. Halu gak jelas.
Apalagi jika kemungkinan tersebut mengarah kepada hal
bernama kekecewaan. Kekecewaan yang begitu mendalam hingga bertahun-tahun untuk
mengobatinya. Pernahkah mendengar, bahwa kekecewaan akan hilang jika penerimaan
yang indah berhasil dipegang erat-erat. Istilah simplenya ya kita kudu ikhlas. Tapi
apalah daya, ikhlas itu ga mudah ternyata bray. Emang Cuma 6 huruf, tapi
pengamalannya bisa seumur hidup. Ketika sudah ikhlas sesuatu, maka akan datang
ikhlas-ikhlas yang lain, mereka mengantri untuk masuk ke dalam lubuk hati.
Mudah saja lisan kita berkata, gapapa aku gapapa. Tapi si
gapapa itu justru yang berbahaya. Terlalu banyak kemungkinan dari kata ‘gapapa’
itu.
Katanya sudah ikhlas, sudah menerima dengan penerimaan yang
begitu indah. Tapi, begitu orang lain menyinggungnya, sakit itu muncul lagi. Bukan
dan jangan, jangan hanya berperilaku enak dipandang orang lain tapi tidak
nyaman dengan diri sendiri. Bagaimanapun, memenangkan diri sendiri itu lebih
penting dan utama daripada apapun. Kesakitan itu akan bertahan lama jika
penerimaan itu juga lama. Ibaratnya parasite, semakin lama parasitnya disitu,
ya semakin lama juga si sakit nya ada di tubuh manusia. As simple as that.
Contohnya nih, gagal masuk sesuatu yang disenangi dan merasa
bahwa disana ya kita bisa bernapas, bahkan lebih dari napas, bertumbuh dan
berkembang lah ya. Atau apa ya simplenya, kita udah punya plan hidup tapi
ternyata plan itu gagal. Dan ternyata kehidupan itu tetap berjalan tanpa sesuai
dengan rencana kita, sama sekali tidak sesuai. Ya, itu aku hari ini. Sampai hari
ini pun, plan hidup terus berubah. Berubah tak menentu sampai kepala ini pusing.
Sampe kalo ditanya hobiku apa, ya aku bilang tidur. Karena apa? Karena ketika
tidur, aku tidak memikirkan apapun. Baik itu hal menyenangkan, menyakitkan
apalagi membingungkan.
Tapi ternyata, kalo dipikir-pikir. Allah memang punya scenario
yang teramat baik. Baik, sangat baik dan baikk sekalii. Scenario yang
sebelumnya mungkin tak pernah terbayangkan. Scenario yang tidak akan aku
dapatkan jika ternyata jalan yang aku tempuh sesuai dengan scenario yang aku
mau.
Ya, benar, meteorology bukanlah pilihan hidupku. Entahlah,
pihak mana yang berhasil menyeburkan aku ke sini. Tapi yang aku tau, pilihan
itu tak pernah terbayangkan akan dihadapi selama 4 tahun ini, pilihan yang aku
kira tak pernah aku dapatkan. Tapi, balik lagi ya, ini scenario Allah yang
sudah Allah persiapkan buat aku dengan sebaik-baiknya.
Jadi, selama disinipun, banyakkk sekali hal yang berhasil
aku dapatkan. Yang tidak akan bisa aku dapatkan di tempat lain. Disini, begitu
diri ini ditempa, begitu keras. Tak apa, bukan aku tidak suka, aku suka sekali
hasilnya, begitu juga prosesnya. Bisa mengenal orang lain, bisa menelusuri
kehidupan orang lain yang begitu hebat, bisa merasakan atmosfer kehidupan
mereka. Itu hal yang amat berharga.
Dulu, saat pertama kali menginjakkan kaki di Salman, rasanya
hati begitu tentram. Ternyata, sampai saat ini pun, Salman tetaplah sama.
Begitu menentramkan hati, hingga membuat hati ini teriris. Karena sebagai
hamba-Nya, bukannya berbuat baik saja, tapi ada kalanya berbuat hal yang buruk.
Disini pula, tempat aku bersujud dan meminta ampunan. Semoga kita semua
termasuk ke dalam hamba yang terus menerus berusaha untuk menjadi lebih baik.
Disini juga, bisa ngerasain atmosfer yang begitu indah. Bisa
menjadi bagian dari rumah lantai 4 nya yang begitu syahdu, hingga
orang-orangnya pun yang kesyahduannya selalu terdengar pukul 3 pagi. Ya, dari
sana aku belajar banyak.
Dari sinilah ikhlas ku pegang. Walaupun, terkadang masih ada
si rasa sakitnya, tapi selalu percaya bahwa ada hal yang indah di balik sana. Termasuk
kamu! Iya kamu. Pantas mendapatkan kebahagiaan hidup walaupun hidup tidak
sesuai dengan rencana. Karena hidup perlu disyukuri. Ada berapa orang yang
mengemis kehidupan kepada tuhan setiap harinya? Ada berapa orang yang kurang
beruntung di luar sana, yang tidak bisa melihat atau mendengar? Ada berapa
orang di luar sana yang sampai detik ini belum makan?
Betul, melihat ke bawah itu harus. Wajibun. Biar apa? Biar ga
ngerasa kalo diri sendiri yang paling menderita. Padahal nyatanya, hidup
seperti ini pun, tidak sesuai rencana pun masih bisa buat kita tertawa. Jadi,
cobalah untuk ikhlas. Biar setan juga gamau nempel-nempel. Ya sedikitnya
pengaruh buruk bisa dikurangi dengan mensyukuri kehidupan ini.
Mau ga mau, coba dulu aja.
Komentar
Posting Komentar